Pak Nyoman Mesir |
Desa Adat Kutuh, Kuta Selatan memiliki potensi wisata yang cukup moncer
untuk dikembangkan. Namun karena keterbatasan yang ada, potensi
‘kekayaan’ yang dimiliki warga disana menjadi sulit berkembang. Ditambah
lagi, sebagai desa adat seharusnya Kutuh juga dilengkapi dengan Pasar
Desa Adat.
“Ada lima pilar yang mesti dikembangkan disini. LPD sudah ada, Uluwatu dan Pandawa sudah beroperasi dan kini tinggal pasar desa adat, termasuk Penataan Gunung Payung sebagai obyek wisata religius,” kata tokoh warga Desa Kutuh, I Nyoman Mesir.
Calon Legislatif DPRD Badung nomer urut 7 dari Partai Golkar ini hingga saat ini masih mentargetkan pemasukan dari obyek wisata Pandawa Cliff sebesar Rp 1 milyar/bulan. Namun karena masih terganjal, omzet yang dihasilkan dari obyek wisata Pandawa itu berkisar diatas Rp 100 juta/bulan.
“Kami berharap Gunung Payung sebagai obyek wisata religius bisa segera dikembangkan untuk mendukung ekonomi masyarakat di kawasan Kutuh. Kami yakin Pandawa Cliff dan Gunung Payung beroperasi pemasukan bisa sampai Rp 1 milyar/bulan,” terang Nyoman Mesir.
Mantan Perbekel Desa Kutuh dua periode ini meyakinkan, jika masyarakat memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk duduk di kursi DPRD Badung, dalam program kerja tahun pertama, Mesir akan memfokuskan pemanfaatan aset Desa Adat Kutuh.
Hal itu menurutnya bukan tanpa alasan. Jika dua obyek wisata, Pandawa dan Gunung Payung dikelola, pihaknya yakin akan membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar bagi masyarakat sekitar.
“Bahkan di wilayah Kutuh ini hotel pun tidak ada, kecukupan air bersih juga bermasalah. Persoalan dasar yang muncul kemudian lapangan kerja menjadi tidak terbuka. Dengan mengembangkan potensi wisata ini, kami menginginkan masyarakat meningkat ekonominya seiring terbukanya lapangan kerja baru,” harap Mesir.
Dari jumlah DPT sebanyak 3 ribu pemilih Dapil Badung-5 Kuta Selatan, Nyoman Mesir berpotensi lolos menuju rumah rakyat Kabupaten Badung. Prestasinya membuka akses Pantai Pandawa dan Pandawa Cliff mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat sekitar.
“Ada lima pilar yang mesti dikembangkan disini. LPD sudah ada, Uluwatu dan Pandawa sudah beroperasi dan kini tinggal pasar desa adat, termasuk Penataan Gunung Payung sebagai obyek wisata religius,” kata tokoh warga Desa Kutuh, I Nyoman Mesir.
Calon Legislatif DPRD Badung nomer urut 7 dari Partai Golkar ini hingga saat ini masih mentargetkan pemasukan dari obyek wisata Pandawa Cliff sebesar Rp 1 milyar/bulan. Namun karena masih terganjal, omzet yang dihasilkan dari obyek wisata Pandawa itu berkisar diatas Rp 100 juta/bulan.
“Kami berharap Gunung Payung sebagai obyek wisata religius bisa segera dikembangkan untuk mendukung ekonomi masyarakat di kawasan Kutuh. Kami yakin Pandawa Cliff dan Gunung Payung beroperasi pemasukan bisa sampai Rp 1 milyar/bulan,” terang Nyoman Mesir.
Mantan Perbekel Desa Kutuh dua periode ini meyakinkan, jika masyarakat memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk duduk di kursi DPRD Badung, dalam program kerja tahun pertama, Mesir akan memfokuskan pemanfaatan aset Desa Adat Kutuh.
Hal itu menurutnya bukan tanpa alasan. Jika dua obyek wisata, Pandawa dan Gunung Payung dikelola, pihaknya yakin akan membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar bagi masyarakat sekitar.
“Bahkan di wilayah Kutuh ini hotel pun tidak ada, kecukupan air bersih juga bermasalah. Persoalan dasar yang muncul kemudian lapangan kerja menjadi tidak terbuka. Dengan mengembangkan potensi wisata ini, kami menginginkan masyarakat meningkat ekonominya seiring terbukanya lapangan kerja baru,” harap Mesir.
Dari jumlah DPT sebanyak 3 ribu pemilih Dapil Badung-5 Kuta Selatan, Nyoman Mesir berpotensi lolos menuju rumah rakyat Kabupaten Badung. Prestasinya membuka akses Pantai Pandawa dan Pandawa Cliff mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat sekitar.
Sumber : http://www.mimbar.koranjuri.com
0 komentar:
Posting Komentar